Mikrotik Konfigurasi Backup/Restore Dan Export/Import
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu!!
Pada kesempatan hari ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi backup/restore dan export/import, langsung aja kita ke konfigurasinya!!
- Tugasnya:
- Buatlah backup Konfigurasi dengan perintah backup dan export.
- Pindahkan File backup dan rsc ke komputer/laptop.
- .Buka dan edit file backup dan file rsc tersebut.
- .Buatlah 10 Perbedaan antara backup dan import/export.
- Bagaimana Caranya membackup otomatis?
Untuk Backup ini, Filenya tidak akan dapat diedit karena bersifat ter-entriksi. Untuk membackup kita klik pada menu File > klik Backup.
Jika sudah kita akan diminta untuk memasukan Name dari file hasil backup nantinya dan kita juga diminta untuk mengisikan password untuk keamanan file backupnya > klik Backup.
Untuk melakukan Export ini kita hanya dapat melakukan dengan CLI (Command Line Interface) di terminal Mikrotik, tidak bisa menggunakan GUI.
Kita buka Terminal di mikrotik, karena kita akan Export konfigurasi Queue > jika sudah kita akan Export konfigurasi dengan ketik export file =Riziq-Export (nama file)
Sekarang kita bisa lihat hasil dari file yang sudah kita export , dengan masuk ke menu File ,.
Pertama untuk membuka File src pastikan kalian sudah memindahkan file src ke dalam folder laptop/komputer kalian seperti cara yang di atas, kemudian, jika sudah klik dua kali , di tampilan kali ini saya membuka notepad, karena pada saat exportnya hanya export konfigurasi queue maka tampilannya hanya sedikit dan disini kita akan ubah file konfigurasi queue menjadi seperti yang ada di gambar ini:
Jika sudah di ubah kita akan Import Filenya, jika sudah Import kita cek apakah edit konfigurasi berlaku atau tidak, jika sudah seperti di bawah ini, maka berhasil.
Untuk File Backpu atau file yang terformat. Backup itu tidak bisa kita edit atau kita ubah karena filenya bersifat enskripsi, seperti gambar di bawah ini.
Jika sudah kitga isikan nama script yang kita buat dan untuk Sourcenya itu merupakan tempat da nama backup an yang ingin kita konfigurasi backup otomatis > klik Apply dan Run script.
Maka otomatis script nya akan berjalan, namun script tersebut hanya berjalan sekali saja dan kasus ini saya akan konfigurasi script nya agar berjalan otomatis.dengan klik menu System > Schenduler > klik tanda + untuk menambahkan Schendule baru.
Disini kita masukan nama Schendulenya > kita atur Start Time yang berarti kapan schdule akan dijalankan , disini saya pilih Startup yang berarti schdule akan berjalan saat router menyala > untuk Interval itu merupakan selang waktu untuk menjalankan script jadi disini saya akan mengatur 5 detik sekali akan melakukan backup otomatis > untuk bagian On Event kita masukan nama script yang sudah kita buat sebelumnya > Apply dan Ok.
Untuk pengecekan kita bisa lihat pada menu Files, jika script kita berjalan maka akan ada file dengan nama backup yang sesuai dengan script auto backup dan pastikan setiap 5 detik sekali akan membackup otomatis.
Silakan tunggu sampai Backupnya selesai > jika sudah otomatis file backup yang sudah kita buat akan muncul di menu Files,untuk format backup akan berformat .backup seperti gambar dibawah:
Maka otomatis konfigurasinya akan ter-Backup.
b. Export Konfigurasi
Pertama kalian Klik tanda plus, untuk mengaktifkan atau menambahkan agar kalian dapat mengkonfigurasi Queue.
Jika tampilan sudah seperti ini maka file kalian sudah kalian simpan dengan cara Export.
- Pindahkan File Backup dan rsc ke komputer/laptop
Lalu File Backup yang sudah kalian buat di drag ke Folder kalian
Untuk yang ini sama seperti sebelumnya File Export. rsc di drag ke Folder kalian
- Buka dan edit File Backup dan rsc tersebut.
Pertama untuk membuka File src pastikan kalian sudah memindahkan file src ke dalam folder laptop/komputer kalian seperti cara yang di atas, kemudian, jika sudah klik dua kali , di tampilan kali ini saya membuka notepad, karena pada saat exportnya hanya export konfigurasi queue maka tampilannya hanya sedikit dan disini kita akan ubah file konfigurasi queue menjadi seperti yang ada di gambar ini:
- Buatlah 10 Perbedaan antara Backup/Restore dan Export/Import
- Backup melakukan konfigurasi bisa melalu GUI dan bisa melalui CLI, sedangkan Export/Import hanya bisa melalu CLI saja.
- File dalam Backup tidak bisa diubah atau di edit, sedangkan file Export itu bisa di edit/diubah.
- File dalam Backup terenkripsi, sedangkan file Export tidak terenkripsi.
- Setelah melakukan Restore maka kita akan diminta untuk mereboot agar konfigurasi dapat berjalan ,sedangkan dalam import tanpa mereboot pun konfigurasi sudah dapat berjalan.
- Dalam melakukan Backup tidak bisa mem-Backup sebagaian konfigurasi saja, otomatis harus membackup semuanya ,sedangkan dalam melakukan export kita bisa memiliki konfigurasi apa yang ingin kita export/simpan.
- File Backup berformat.Backup sedangkan file export berformat rsc.
- Untuk Restore itu bisa menimpa Konfigurasi sebelumnya sedangkan dalam import kita bisa menimpa file konfigurasi yang sudah ada.
- Import bersifat Overwrite yang berarti tidak menghapus konfigurasi sebelumnya sedangkan Restore bersifat write artinya menghapus konfiguraso sebelumnya.
- Pada backup itu bisa menggunakan Username dan password sedangkan dalam export hnaya username saja.
- Backup bisa restore dengan versi router berbeda sedangkan export tidak bisa.
- Bagaimana cara membackup Otomatis?
Sekarang kita akan mencoba bagaimana cara membackup otomatis, sedangkan yang tadi kita kerjakan cara membackup manual, jadi dengan digunakannya fungsi ini kita akan selalu dapat file backup yang sudah update secara berkala tanpa perlu lagi backup manual.berikut konfigurasinya:
Pertama kita buka menu System > Scripts > klik tanda + untuk menambahkan scrips baru.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu!!
No comments:
Post a Comment