KONFIGURASI OPENVZ DALAM PROXMOX
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu !!!
Kembali lagi bersama saya Muhammad Riziq, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Konfigurasi OpenVZ didalam Proxmox, ini adalah kelanjutan dari Installasi Proxmox, masih seputar VPS Proxmox VE, yakni OpenVZ
OpenVZ merupakan virtualisasi pada tingkat OS yang berbasis pada kernel Linux yang telah dimodifikasi yang memungkinkan sebuah server fisik untuk menjalankan beberapa instances yang di sebut containers, Virtual Private Server (VPS), atau Virtual Environments (VE). Istilah yang lebih umum digunakan adalah container. Container sering dianalogikan dengan chroot atau jail, tetapi container jauh lebih baik dalam hal isolasi, keamanan , fungsionalitas, dan manajemen resources.
OpenVZ menggunakan karnel bersama dengan lapisan virtualisasi di atas OS Linux yang sebenarnya karena karnel ini dibagikan oleh semua pengguna VPS pada node ini, kernel tidak dapat dikustomisasi . Begitu juga dengan sumber daya RAM anda. Ketika anda memiliki 4GB RAM, tetapi yang di gunakan hanya 1GB RAM saja, maka user lain dapat menggunakan alokasi RAM tersebut yang belum digunakan. Ini bukan masalah jika anda menjalankan aplikasi kecil, tetapi anda mungkin berada dalam masalah jika anda menjalankan sesuatu yang lebih intensif dengan sumber daya.
- Alat-Alat dan Bahan
1. Proxmox
2. PuTTy
3. Installasi dan Konfigurasi Proxmox yang sudah ada
- Pengerjaan
A. Mengatasi Pop up Invalid Subscription
Ketika kalian ingin login ke Proxmox kalian yang sudah di konfigurasi melalu Browser, akan ada Pop up seperti di bawah ini :
Memberitahukan kita bahwa kita tidak memiliki subskripsi yang valid terhadap Proxmox.
1. Langkah pertama kita remote dahulu Proxmox tersebut dengan menggunakan PuTTy.
2. Kemudian kalian login dengan user root dan password yang sudah kalian buat ketika installasi Proxmox.
3. Lalu kita akan masuk ke direktory proxmox-widget-toolkit dengan memasukkan perintah :
- cd /usr/share/javascript/proxmox-widget-toolkit/
4. Lalu jika sudah, didalamnya kita copy atau backup terlebih dahulu file proxmoxlib.js nya, dengan perintah :
- cp proxmoxlib.js
- proxmoxlib.js.backup
5. Kita backup dan editlah file tersebut dengan paket nano, dengan masukkan perintah :
- nano proxmoxlib.js
6. Setelah sudah masuk untuk mengedit file proxmoxlib.js, kita tekan ctrl+w lalu kita ketik if (data.status) lemudian kita tekan Enter.
7. Maka nantinya akan ketemu tulisan if (data.status(=='Active'). Hapus "data.status(=='Active'"nya lalu di ganti dengan "false", kemudian simpan file tersebut.
8. Selanjutnya kita restart service pveproxy agar semua perubahan berjalan dengan baik dengan masukkan perintah :
- systemctl restart pveproxy.service
9. Kita diperlukan untuk menghapus data browser yang kita gunakan , saya menggunakan Google Browser, kita klik bagian pada icon titik tiga disebelah kanan atas, lalu pilih Setting.
10. Disini kita pilih Clear Browsing Data pada menu pilihan Privacy and security.
11. Kemudian klik pada Clear Data.
12. Setelah sudah kita bersihkan cache dan data browser, kita akan login ke proxmox dengan user root dan password yang sudah kalian buat.
13. nanti akan muncul Pop up No Valid Subscription, maaf tidak saya ss. Untuk menemui anda setiap login.
B. Membuat Container (CT) pada Proxmox
1. Pertama-tama kita klik saja tanda > lalu pada bagian pve lalu locxal (pve) klik Content dan kita pilih Templates.
2. Lalu pilih Operasi sistem yang ingin di install. Disini saya sendiri memakai Debian-10.0-standard, lalu klik Download.
3. Pada bagian ini tunggu sampai download nya selesai dan kita akan ditampilkan tulisan TAKS OK, jika sudah langsung saja tutup dengan mengklik tanda silang di pojok kanan.
4. Setelah kita sudah download templatenya sekarang kita buat Container (CT) nya. Klik pada tombol Create CT.
5. Ditahap ini kita berikan Hostname dan Password untuk Container kita ini (bebas sesuka kalian masing-masing).
6. Kemudian pilih Template yang sudah di download tadi ,lalu Next.
7. Kapasitas Root Disk nya kita berikan 16 GiB.
8. Untuk di CPU nya kita kasih saja 1.
9. Lalu untuk memory atau RAM kita berikan saja 512 MiB.
10. Kemudian kita tentukan alamat ip yang ingin digunakan oleh Container tersebut.
11. Ssama seperti alamat ip, begitu juga dengan domain dan DNS yang akan digunakannya oleh kalian.
12. Klik Finish ketika kalian sudah yakin bahwa yang ada di ringkasan tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kalian.
13. Tunggu sampai prosesnya selesai dan kalian akan ditampilkan dengan tulisan Taks OK kembali, tutup layar jendela pembuatan CT-nya.
C. Meng-Clone Container
1. Pertama-tama kita Clone dahulu Container yang kita buat secara utuh dari awal. Klik kanan pada contianernya lalu pilih Clone.
2. Lalu masukkan Hostname untuk Container kita yang kedua.
3. Kemudian kita clone lagi untuk mesin container yang akan dipakai oleh samba server.
4. Masukkan Hostname dari mesin Ccontainer yang ketiga ini lalu klik Clone.
D. Konfigurasi DNS Server
1. Pertama-tama kita jalankan dahulu mesinnya dengan mengklik Start.
2. Lalu kita Console mesinnya dengan meng klik Console.
3. Kemudian kita login dengan user Root dan password yang sudah kita buat semasa installasi
4. Kita sekarang langsung saja memperbaharui repository terlebih dahulu, dengan masukkan perintah :
- apt-get update
5. Selanjutnya kita akan install Bind dan Net-Tools nya, dengan masukkan perintah :
- apt install bind9 net-tool
6. Kemudian kita ubah file named.conf.local untuk menambahkan zona DNS yang akan kita gunakan dengan perintah:
- cd /etc/bind/
- nano named.conf.local
7. Lalu kita copy file db.local ke dalam file domain kita. File db.127 ke file IP Address, dengan memasukkan perintah :
- cp db.local kita
- cp db.127 ip
8. Selanjutnya kita konfigurasi forward zone dns kita, dengan perintah :
- nano kita
- Ganti localhost jadi nama dns kalian dan masukan IP Address kalian.
9. Lalu kita konfigurasikan Reverse Zone nya.
- nano ip
- Ganti localhost jadi nama dns kalian, dan masukan IP oktet ke-4 kalian.
10. Selanjutnya kita masuk ke file named.conf.options. Dan edit sebagai dibawah ini :
11. Kalau sudah semua kita restart dahulu Bind-nya. Masukkan perintah :
- /etc/init.d/bind9 restart
12. Lalu jangan lupa untuk menambahkan nameserver kita di dalam resolv.conf. Dengan memasukkan perintah :
- nano /etc/resolv.conf
- VERIFIKASI
1. Kita coba ping nama domain DNS kita masing-masing. Jika sudah Reply maka itu tandanya sudah berhasil.
2. Pada windows kita coba ping ip address dari debiannya dan DNS yang sudah kita buat pada CMD. Pastikan Reply.
E. Konfigurasi Ajenti Control Panel
1. Pertama-tama seperti biasanya kita jalankan dahulu mesinnya dengan klik Start
2. Kemudian kita console saja, klik Console.
3. Setelah itu karena ini adalah clone dari mesin satu kita, ubah terlebih dahulu ip addressnya, dengan masukkan perintah :
- nano /etc/network/interfaces
4. Dan ubah IP nya menjadi ip yang kita inginkan.
5. Restart networknya agar ipnya dapat terganti dengan ip yang baru. Jika ingin melihat ip nya sudah terganti atau belum masukkan perintah :
- ip a
6. Kemudian kita sekarang menambahkan repository-nya dengan memasukkan perintah :
- nano /etc/apt/source.list
Kita tambahkan repositorynya
- deb http://kebo.vlsm.org/debian/buster main contrib non-free
- deb http://kebo.vlsm.org/debian/buster-updates main contrib non-free
- deb http://kebo.vlsm.org/debian-security/buster/updates main contrib non-free
7. Jika sudah kita update repositorynya, dengan masukkan perintah :
- apt-get update
8. Kemudian kita install bind9 dan net-tools untuk dns, dengan masukkan perintah:
- apt install bind9 net-tools
9. Jika sudah maka kita pindah ke direktory bind dan ubah file named.conf.local dengan memasukkan perintah :
- cd /etc/bind
- nano named.conf.local
- Dan buat zona DNS seperti ini
10. Kemudian sekarang ubah file named.conf.options, tambahkan forwarder 8.8.8.8
- nano named.conf.options
11. Jika sudah kita akan copy untuk file dasar forward dan reserve zonenya. Ddengan memasukkan perintah:
- cp db.local lthn
- cp db.127 brsm
12. Lalu kita konfigurasikan zone lthn, dengan mengetikkan perintah :
- nano lthn
- Dan ubah localhost jadi nama domain yang kita inginkan, disini saya memakai latihan.net, jangan sampai lupa juga untuk memasukkan IP Address mesin kita.
13. Setelah nya tentu kita konfigurasikan zone yang kedua juga, dengan perintah :
- nano brsm
- Dan ubah localhost jadi nama domain yang kita inginkan, di sini saya memakai latihan.net. Jangan sampai lupa juga untuk memasukkan oktet ke-4 dari IP Address kita
14. Kita restart bindnya agar semua konfigurasinya berjalan
- /etc/init.d/bind9 restart
15. Jika sudah kita restart bind, kita ubah resolv.conf sesuai dengan dns kita. dengan memasukkan perintah :
- nano /etc/resolv.conf
- tambahkan name server menjadi ip debiannya yang berfungsi ke dnsnya
16. Kita aka ncoba meng-ping nama dari dns kita untuk menguji apakah sudah berhasil atau belum
17. Jika telah berhasil selanjutnya kita install paket gnupg. Dengan masukkan perintah :
- apt-get install gnupg
18. Jika sudah terinstall gnupg nya , kita sekarang tasmbahkan repo untuk ajenti. dengan memasukkan perintah :
- wget http://repo.ajenti.org/debian/key -O-| apt-key add-
19. Tambahkan repository ajenti kedalam debian kita. Dengan memasukkan perintah :
- echo "deb http://repo.ajneti.org/debian main main debian" | tee -a /etc/apt/sources.list
20 . Update agar debian menjadi semakin baik. dengan perintah :
- apt-get update
21. Jika sudah update, sekarang kita install paket ajenti. Dengan perintah :
- apt install ajenti
22. Tunggu sampai proses install nya selesai dan ada tampilan Generate Sertificate.
- VERIFIKASI
1. Kita Verifikasi bahwa kita bisa meng-ping IP Address si debian dan DNS terlebih dahulu di CMD. Jika berhasil maka akan Reply.
2. Jika sudah sekarang ke browser dan kunjungi domain dns kalian dnegan port 8000 [(http://(domain kita):8000).
3. Kita cobalah untuk login ajentinya dengan user root dan passwordnya admin.
4. Dan anda sudah masuk ke dalam ajentinya.
F. Komfigurasi Samba Server
1. Pertama-tama kita jalankan dahulu mesinnya dengan Klik start
2. Kemudian kita masuk dan login kedalam debiannya agar tidak bentrok dengan VPS yang lainnya. Dengan memasukkan perintah:
- nano /etc/network/interfaces
- Dan ubah IP nya menjadi IP yang kita inginkan.
3. Jika sudah kita restart networknya dan pastikan bahwa IP telah berubah. Dengan memasukkan perintah:
- /etc/init.d/networking restart
- ip a
4. Lalu kita akan update sampai menjadi yang terbaru. Dengan memasukkan perintah :
5. Setelah kita update, kita install paket sambanya, dengan perintah :
- apt install samba
6. Jika proses installasi muncul seperti dibawah ini, maka kita pilih NO saja.
7. Setelah proses installasi selesai, masuk ke direktori samba lalu backup file smb.conf. Dengan masukkan perintah :
- cd /etc/samba
- cp smb.conf smb.confbackup
8. Jika sudah di backup barulah kita bisa mengubah file smb.conf, dengan perintah :
- nano smb.conf
- Didalamnya file smb.conf langsung saja scroll dan tambahkan kalimat berikut
[file-SA.net]
path = /home/samba/fileSA/
valid users = fileSA
writeable = yes
briwseable = yes
guest ok = no
9. Jika sudah diubah buatlah sebuah folder baru bernama samba di direktori /home/, kemudian buatlah satu user yang menuju ke direktori /home/samba/fileSA/.
- mkdir /home/samba
- useradd -m -d /home/samba/fileSA file SA
10. Daftarkan user fileSA tersebut menjadi user samba, dengan perintah :
- smbpasswd -a fileSA
11. Kita cek apakah konfigurasinya sudah terdaftarkan oleh samba atau belum, dengan perintah :
- testparm
- Lalu tekan enter untuk info detailnya
12. Beralihlah ke direktori /home/samba/fileSA lalu buat sebuah file untuk men-verifikasi apakah samba bekerja atau tidak.
13. Kemudian kita restart service sambanya, Kemudian kita Reboot.
ATTENTION
Setelah kita reboot cek dahulu apakah ip kalian terganti atau tidak, jika terganti, maka kita ubah kembali menjadi IP kita yang sebelumnya.
14. Jika proses reboot kita telah selesai, kita install paket bind dan net-tools untuk membuat dns, ketikkan perintah :
- apt install bind net-tools
15. Selesai installasi paket kita pindah ke direktori /etc/bind/ dan ubah file named.conf.local.
- cd /etc/bind/
- nano named.conf.local
16. Buat zona-zona dnsnya sesuai dengan kalian masing-masing.
17. Lalu kita copy file db.local dan db.127 menjadi file yang akan menjadi pointer dnsnya.
- cp db.local SA
- cp db.127 SW
18. Setelah kita sudah copy , ubah saja fileSA agar sesuai dengan dns yang sudah di tentukan kalian sendiri, dengan perintah :
- nano SA
- Dan uba localhost menjadi domain yang kalian mau dan masukkan ip address dari debiannya.
19. Forward zone sudah, maka sekarang kita buat zone-nya yang kedua , dengan perintah :
- nano SW
- Dan ubah localhost menjadi domain yang kalian mau dan masukkan oktet ke-4 dari ip address debiannya.
20. Kalau sudah kita restart bind tersebut agar konfigurasinya berjalan, dengan perintah:
- nano named.conf/options
21. Kalau sudah kita restart bind tersebut agar konfigurasinya berjalan, dengan perintah:
- /etc/init.d/bind9 restart
22. Jika sudah direstart ubah file resolv.conf agar dapat me-resolv dns milik kita, kita tambahkan nameserver dan search menuju ke domain DNS kita.
- nano /etc/resolv.conf
23. Kita coba ping dns kita untuk mengetahui apakah sudah bekerja atau belum.
- VERIFIKASI
1. Pertama kita buka CMD pada windows kemudian ping ip address samba dan dns milik samba.
2. Lalu tekan Windows+R dan ketikkan "\\filebersama.net\file-SA.net"
3. Setelah itu kita ditampilkan dengan Pop up login masuk dengan user dan password yang sudah di buat.
4. Dan ini dia hasil samba kalian sudah berhasil dan dapat di akses
OK Selesai gais, mungkin hanya sampai sini saja yang dapat saya sampaikan, sekian
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu!!!
No comments:
Post a Comment